Wednesday, July 27, 2011

PLUMBING

Air panas solar adalah air yang dipanaskan dengan memanfaatkan energi sinar matahari.

Sistem pemanasan surya pada umumnya terdiri dari sekumpulan kolektor panas matahari, satu sistem fluida untuk memindahkan panas dari kolektor tersebut ke titik-titik penggunaannya. Sistem ini dapat menggunakan tenaga listrik untuk memompakan fluidanya, dan memiliki sebuah reservoir atau tangki untuk menyimpan panasnya dan untuk penggunaan-penggunaan selanjutnya. Sistem seperti ini dapat digunakan untuk memanaskan air bagi berbagai penggunaannya, termasuk penggunaan di rumah tangga, di dunia bisnis dan di dunia industri. Sebagai contohnya: pemanasan kolam renang, pemanasan bawah lantai atau sebagai input energi untuk pemanasan dan pendinginan ruangan.
Sejarah Pemanas Air Surya

Kolektor panas berupa plat-plat datar untuk pemanasan air bertenaga surya sudah populer di Florida dan di Southern California sejak tahun 1920-an. Levi Yissar membuat prototipe pemanas air tenaga surya yang pertama buatan Israel dan pada tahun 1953 ia mendirikan NerYah Company, yang merupakan produsen pemanas air tenaga surya komersial Israel yang pertama. Meskipun sinar matahari di Israel tersedia secara berlimpah ruah, namun pada tahun 1967 alat ini hanya digunakan oleh 20% dari seluruh jumlah penduduk Israel.

Instalasi panas tenaga surya untuk perumahan dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sistem: sistem kompak (compact) dan sistem berpompa. Secara tipikal, keduanya memiliki sumber energi pembantu (misalnya: elemen pemanas elektrik atau koneksi ke sebuah sistem pemanas sentral berbahan bakar gas atau minyak) yang diaktivasikan ketika air di dalam tangki berada di bawah tingkat temperatur yang telah ditetapkan, misalnya 50 °C. Oleh karena itu, air panas akan selalu tersedia secara terus-menerus. Kombinasi dari pemanasan air tenaga surya dengan penggunaan panas cadangan dari tungku berbahan bakar kayu untuk memanaskan air akan membuat sistem air panas seperti ini dapat bekerja sepanjang tahun pada cuaca dingin, tanpa membutuhkan tambahan panas dari sistem pemanas air bertenaga bahan bakar atau tenaga listrik.

Baja Ringan

Proses Pembuatan Baja

Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
  • Proses Konvertor
terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
• Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
• Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
• Kembali ditegakkan.
• Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
• Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.

a) Proses Bassemer (Asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2,
SiO2 + CaO >> CaSiO3

b) Proses Thomas (Basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)